Monday 29 April 2013

NASKAH DRAMA (TIBAN SULUH)



Naskah                                   : Tiban Suluh
Golongan/Kelompok             : 2
Komoditas                              : Jamur
Judul Drama                         : Asal Muasal Meledaknya Jamur Sari
Durasi                                     : 20 Menit
Dalang/Sutradara                 : Bagus Sasmito A.
Tim Fragmen Drama           :
No
Nama Pemain
Peran
Watak
1
Yoga Satria
Raja Jamarudin
Bijaksana, Murah Hati
2
Dita Pratiwi
Michaela (Anak Raja)
Manja
3
Indri Nikmatul
Sunami (Sun Go Kong)
Kocak, murah hati,
4
Aini Masruroh
Samurti (Rakyat)
Pendiam,
5
Aris Dwi Nurul
Titik (Rakyat)
Sederhana,
6
Wajihul Abror
Suketi (Tabib)
Murah hati, mudah menolong

Tim Gamelan                         :
No
Nama
Musik Pengiring
1
Nila Wahyu Permana
Peking 1
2
Januar Riswanto
Gong
3
Ghea Masitha N.
Kenong
4
Mahlidatul Isnia
Bonang Peneru
5
Lailatul Fitria
Slenthem
6
Cindera Rosa
Demung
7
Dian Rahmawati
Saron
8
Beny
Kendang
9
Evan Dekha
Bonan Barung
10
Bima Rojaq K
Peking 2
Asisten Tiban Suluh              : Angga Wijaya
Sinopsis Cerita                       :



ASAL MUASAL MELEDAKNYA JAMUR SARI

(Prolog)
Di sebuah tempat di Desa nan jauh disana terdapat sebuah kerajaan bernama “Jajamurta”. Disana hidup sebuah Raja bernama Jamarudin. Jamarudin hidup berdua bersama anaknya yang bernama Michaela. Kerajaan Jajamurta merupakan sebuah kerajaan yang sangat sejahtera, makmur. Suatu hari sang raja dan anaknya terlibat suatu perbincangan tentang adanya sebuah jamur yang dianggap berbahaya. Jamur tersebut ditemukan di hutan yang tidak jauh dari kerajaannya. Seketika itu datang sesosok orang yang memberitahukan bahwa rakyatnya sedang dilanda penyakit berbahaya. Untuk lebih jelasnya kita lihat di TKP.

ADEGAN 1
Jamarudin        : “Hemm..pagi yang indah ya nak.
Michaela          : “Iya pah.”
Jamarudin            : “Papa senang melihat kerajaan kita makmur, sejahtera, damai, tentram dan sebagainya dan sebagainya ,,enak lek ngene rasane, rakyat makmur, rajane pisan melok-melok makmur.
Michaela              : “Eh Papa, tapi aku kemaren kan  jalan-jalan ya, biasalah shoping gitu pa. Nah  pas aku lewat dekat hutan sebelah kerajaan kita, aku lihat ada semacam  tumbuhan yang tumbuh di pinggir-pinggir sekitar pepohonan. Tumbuhannya  itu  ukurannya kecil, seperti payung gitu deh. Aneh wes pokoknya tumbuhanya itu pa. Emmm..kayaknya tumbuhan itu beracun deh.”
Jamarudin            : “Crito ta curhat? Tapi kalo misalnya gitu kayaknya nakutin itu nduk. Emmm..jangan sampai ada rakyat yang makan jamur itu. Aku harus kasih tau rakyatku. Oyi?
“Gubraaaak…..”
Sun go kong        : “Pak pak, rakyatmu banyak yang sakit loh.”
Jamarudin            : “Sapa? Terus hubungannya sama Raja apa?”
Sun go kong        : “Ya kamu kan Rajanya pak..masak raja diam saja, raja itu kan kudu merakyat kayak sapa itu wes..duh lupa aku cin.
Jamarudin            : “Lohhhhhhhhhhhh...”
Sun go kong        : “Yawes pokonya ikut aku. Kamu pokonya harus ikut. Ini penyakitnya  aneh soalnya.
Jamarudin            : “Terus aku harus ikut kamu Nami?
Sun go kong        : “Alay, banyak omong. Ayo cepet kut aku sekarang.”
Michaela              : “Sek tah, kamu ini siapa kok seenaknya ngajak-ngajak raja, uda masuk seenaknya, gak assalamualaikum, gak permisi.
Sun go kong        : “Kenalkan! (sambil berjabat tangan) aku Sunarni alias Sun go kong. Aku seorang pengembara, aku tinggal di ujung kerajaan ini. Sudahlah, ini tentang rakyatmu yang sedang mengalami sakit aneh yang jarang sekali dijumpai.
Michaela              : “Jangan-jangan mereka sudah memakan jamur yang aku liat di hutan itu.
Jamarudin            : Ha? Iyo seh..ayok sun go kong, antarkan aku kesana. Kamu  mau ikut nduk?”
Michaela              : “Hiii..ndak, nanti aku ketularan. Biar papa aja yang kesana.
Sun go kong        : “Ya sudah..ayok kita berangkat baginda.”
Sang raja pun akhirnya ikut dengan sun go kong untuk melihat rakyatnya yang terserang penyakit aneh tersebut. Pikiran raja pun kalut, dia khawatir penyakit ini akan  mewabah. Raja khawatir kerajaannya tidak terkenal dengan kerajaan yang makmur, damai dan sejahtera lagi. Sesampainya di tempat kejadian, raja merasa merasa iba melihat rakyatnya yang terkena penyakit tersebut. Sang raja bertemu dengan  seorang bernama Titik’. Dia memelas meminta kepada raja untuk dapat menemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit aneh tersebut. Untuk lebih jelasnya kita lihat di TKP.



ADEGAN 2
Jajamurta             : Mana katamu Nami? Mana yang terkena penyakit?”
Sun go kong        : “Sek la pak, aku kemaren ketemu sama mereka disini.
Jajamurta             : “Paleng km bohong yaa.”
Kemudian datang Titik dan seorang tetangganya yang juga terserang penyakit.
Titik                     : “Baginda raja..tolong hamba, hamba ini terserang penyakit yang entah darimana asalnya. Tolong.
Jajamurta             : “Haha..sebentar, ini penyakit apa sih kok modelny gak gaul gini?”
Titik                     : “Aku juga gak seberapa tau baginda, yang jelas aku terkena penyakit ini.”
Jajamurta             : “Apa kamu sempat mengonsumsi jamur yang ada di hutan sebelah desa ini?
Titik                     :”Jamur apa baginda?
Sang raja pun berpikir, jika titik bertanya demikian, bisa dipastikan bahwa temannya dan titik tidak mengonsumsi jamur tersebut. Jangankan mengonsumsi, bentuknya pun mereka tidak tahu.
Titik                     : “Tolong baginda carikan obatnya..sembuhkan penyakit kami.”
Jajamurta             : “Oke oke, saya akan mencarii obatnya.
Sun go kong        : “Baginda, kalo boleh saya usul saya pernah tau ada tabib yang tinggal di tengah hutan tersebut. hamba rasa, dia akan bisa menyembuhkan penyakit ini.
Jajamurta             : “Ya sudah, cepat panggilkan dia kesini. Dan untuk sementara, titik, kamu sama temanmu ikut saya ya, saya gak mau penyakitmu ini menyebarluas ke penduduk lainnya.
Sun go kong pun pergi untuk memanggil tabib yang dia maksud. Sedangkan sang raja pergi membawa kedua orang itu ke suatu tempat untuk di asingkan. Rajapun berharap pada sun go kong bahwa tabib itu dapat menyembuhkan penyakit ini. Sesampainya di tempat itu, anaknya bertanya-tanya kepada ayahnya ini. Akan tetapi, beberapa saat kemudian kelakuan mereka semakin menjadi. Samurti tidak sadarkan diri dan bertingkah aneh karena penyakit tersebut. Jajamurta menjadi bingung akan hal ini. Untuk lebih jelasnya kita lihat di TKP..

ADEGAN 3
Michaela              : “Duh, papa ini kemana sih kok gak pulang-pulang, jangan-jangan diculik lagi sama si sunami alias sun go kong itu.”
Jajamurta pun datang
Michaela              : “Papa! Kenapa lama sekali? Aku khawatir Papa diculik.
Jajamurta             : “Emang ada ya yang mau nyulik papa? Hahaha!”
Michaela              : “Eh pa, mereka ini siapa? Kok aneh begitu? Haha.”
Jajamurta             : “Ini rakyat yang terserang penyakit itu.”
Michaela              : “Kenapa dibawa kesini papa, nanti kalo nular ke aku gimana?
Jajamurta             : “Sebentar lagi ada tabib yang bakal nyembuhin mereka kok.”
Michaela              : “Ciyus? Miapah? Mana tabibnya?
Sun go kong        : Assalamualaikum !!
Semua                  : Waalaikumsalam !!”
Sun go kong        : “Ini pak tabibnya,
Suketi                  : “Permisi baginda raja, perkenalkan saya suketi.”
Jajamurta             : “Apa kamu bisa menyembuhkan mereka?
Titik                     : “Loh mur..mur..kamu kenapa?
Samurti bertingkah aneh
Jajamurta             : “Loh hahahaha . Jangan lakukan sesuatu, biarkan dia bertingkah seperti itu.”
Sun go kong        : “Heh Raja gila, orang ini sakit.”
Suketi                  : “Baiklah, ini silahkan makan.
Michaela              : “Loh ini kan jamur beracun yang aku lihat di hutan sebelah kerajaan itu.
Jajamurta             : “He Suketi, ojok ngawur, anaknya orang ini, bener ini obatnya?”
Suketi                  : “Gak tau baginda, ini saya ingin mencoba saja,soalnya saya pernah melihat jamur ini pernah dibawa oleh pengelana yang pernah melewati daerah rumah saya, mereka mengonsumsinya.
Kemudian samurti mengambilnya dan memakannya
Michaela              : “Loh loh loh..”
Sun go kong        : “Maemen seng banyak wes.
Setelah beberapa saat samurti sadar. Dia normal kembali
Suketi                  : “Kan, apa kataku? Sembuh kan.”
Sun go kong        : “Heh, kamu gak pengen sembuh ta?
Titik pun memakannya
Titik                     : “Hemm..baginda, makanan ini enak.
Jajamurta             : “Iyo ta? Cobak se..hhmm..michaela, ini lo,rasanya enak kok.”

Epilog:
Michaela akhirnya mengetahui bahwa jamur yang dia lihat di hutan itu tidak berbahaya, justru malah jamur itu bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit. Tabib ini juga member tahukan bahwa jamur ini juga dapat dikonsumsi secara terus menerus. Dari hal ini pun akhirnya raja, anaknya dan rakyat pun mengetahui bahwa jamur ini mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan. Dapat diketahui pula bahwa jamur bisa dikonsumsi secara berlanjut, selain itu juga dapat di olah sebagai jenis-jenis makanan yang beragam.

No comments:

Post a Comment